Rawa Pening, Wisata air di Jawa tengah
Rawa pening merupakan danau alam yang mempunyai area seluas 2.670 ha yang menempati 4 kecamatan sekaligus yakni kecamatan Ambarawa, kecamatan Bawen, kecamatan Tuntang dan kecamatan Banyubiru yang semuanya berada di kabupaten Semarang. Tempat ini sangat cocok untuk rekreasi bersama keluarga, dengan adanya taman yang indah dan asri.
Untuk mengarungi danau kita dapat menyewa perahu yang
disewakan dipinggir danau. Dengan harga sewa kurang lebih Rp. 25.000,- anda
dapat memakai perahu dengan kapasitas 5 hingga 10 orang tersebut selama 1 jam.
Jadi kalau naiknya rama ramai jadi murah untuk ongkos sewanya. Tempat wisata
ini buka mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB, dan pada malam hari
dikawasan tersebut sangat ramai, kebanyakan mereka ingin menikmati ikan bakar
yang berada diluar taman danau tersebut. Kedai dan warung makan tradisional
banyak terdapat disekitar danau tersebut yang menyediakan ikan gurami bakar.
Bagi anda yang senang dengan fotografer dan berburu gambar
sunrise disarankan datang sekitar pukul 5 pagi. Pada pagi hari biasanya para
penduduk sekitar yang mata pencaharian utamanya adalah sebagai nelayan akan
terlihat menjala ikan di danau tersebut selain itu masyarakat juga memanfaatkan
enceng gondok yang sangat banyak tumbuh di areal danau tersebut sebagai bahan
kerajinan.
Rawa pening seperti halnya tempat lain juga mempunyai cerita
legenda yang sampai saat ini masih dipercayai oleh warga setempat. Yakni
legenda terciptanya danau tersebut. Menurut cerita masyarakat setempat
keberadaan danau atau rawa pening ini merupakan kisah seorang anak muda yang
awal mulanya merupakan seekor ular namun setelah bertapa kemudian berubah
menjadi seorang manusia yang bernama Baru Klinthing yang kala itu datang kedesa
tersebut, namun kehadirannya didesa tersebut ditolak dikarenakan tubuhnya yang
penuh luka dan berbau amis. Sampai suatu ketika dia bertemu dengan seorang
nenek tua yang juga mengalami hal serupa yakni ditolak oleh masyarakat
tersebut. Nenek tersebut akhirnya member makan pemuda tersebut dan setelah makan
di rumah nenek tersebut kembalilah si pemuda Baru Klinting tersebut ke desa
dimana dia ditolak tadi.
Kemudian ditengah kerumunan orang orang pemuda tersebut Rawa
Peningmenancapkan lidi ke tanah dan menantang setiap orang yang ada untuk
mencabutnya kembali baik anak anak hingga dewasa dan orang tua. Namun tak satu
orangpun dapat melakukan hal tersebut, yang akhirnya oleh Baru Klinthing lidi
tersebut dicabut dan ajaibnya dari bekas tancapan lidi tersebut menyembur air
yang banyak yang akhirnya menenggelamkan seluruh warga terkecuali seorang nenek
yang menolong baru Klinting tadi karena sudah dipesan dari awal jika terjadi
banjir maka diinta untuk menaiki lesung atau tempat menumbuk padi yang
menyerupai perahu.
Cerita tersebut masih dipercaya oleh warga sekitar, dimana
pemuda Baru Klinthing tersebut menjadi
penjaga rawa tersebut dan berubah kembali menjadi ular yang besar yang
terkadang menurut warga sekitar menampakkan diri di telaga tersebut.
Tidak ada komentar untuk "Rawa Pening, Wisata air di Jawa tengah"
Posting Komentar